Senin, 24 Juni 2013

Sekolah Dambaanku

Mohon cantumkan poster ini dalam tulisan di blog Anda
  
     Guru adalah “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa“. Guru bagaikan jembatan bagi murid-muridnya untuk meraih sukses. Ketika semua murid itu telah berhasil melewati jembatan itu maka jembatan itu akan siap rubuh tetapi dia tidak pernah mengeluh atau menangis atau bahkan mengharapkan imbalan untuk semua dedikasinya yang diberikan kepada kita. Tetapi bukan sembarang guru yang bisa menghantarkan anak-anaknya menuju sukses. Guru yang benar-benar sepenuh hati dalam mengajar anak-anaknya adalah yang mampu melakukan hal tersebut. Guru yang selalu tahu bagaimana cara supaya anak-anaknya dapat menerima pelajaran dengan baik dan menyenangkan tanpa harus merasakan hal bosan ketika belajar.Ketika guru mengajar murid-muridnya,guru juga bisa memasukkan sesekali lelucon yang berhubungan dengan pelajaran agar murid-murid tidak terlalu tegang ketika menerima pelajaran,apalagi bila pelajaran tersebut diterima dari guru yang galak atau istilahnya ''killer''. Guru yang hanya berpatokan pada materi saja dan yang penting menurutnya adalah asalkan materi itu sudah tersampaikan kepada murid-murid,itu sudah cukup tanpa tahu apakah materi itu sudah tersampaikan dengan baik kepada murid-murid atau hanya asal lewat saja,itu bukanlah guru dambaan bagi siswa/i dan bukan tipe guru yang baik. 

      Guru juga bisa memacu murid-muridnya agar selalu mengikuti perkembangan berita tentang ilmu pengetahuan umum,karena sekarang sudah banyak remaja sekolah yang tidak mau mengikuti perkembangan berita yang berbau ilmu pengetahuan. Para remaja pelajar sekarang sudah lebih memilih menonton sinetron atau mendengarkan lagu yang aliran musiknya dapat merusak moral mereka
tanpa menyaring hal tersebut lebih dahulu. Maka untuk itulah guru dapat menghimbau para anak-anaknya untuk tidak terikut oleh arus perkembangan zaman yang semakin merusak dan guru dapat menunjukkan hal-hal yang baik kepada anak-anaknya supaya mereka tetap memiliki moral yang berbudi pekerti luhur. Kami sebagai murid tentu memiliki sifat dan tingkah laku yang berbeda-beda,maka saya berharap guru bisa memahami itu dan tidak menjadikan itu sebagai beban atau penghalang dalam mengajar kami murid-muridnya malah menjadikannya motivasi untuk selalu memberikan yang terbaik kepada kami. 

     Guru yang selalu hadir dan tidak pernah absent untuk mengajar anak-anaknya,selalu memberikan PR kepada anak-anaknya tetapi sesuai dengan kemampuan muridnya dan tidak terlalu memberatkan muridnya, guru yang selalu memotivasi anak-anaknya agar selalu semangat, guru yang mampu menempah moral anak-anaknya menjadi yang baik adalah guru dambaan saya dan mungkin juga murid-murid yang lain. Dan yang terpenting dari semua itu adalah menyayangi muridnya dengan sepenuh hati dan selalu ingin memberikan yang terbaik kepada mereka bahkan lebih memperhatikan murid-muridnya lebih dari apapun. Saya ingin sekali guru yang seperti itu. Guru itu tidak pernah putus asa meskipun setiap saat muridnya selalu membuat gurunya jengkel.

      Pintar saja tidak cukup. Kepintaran,kreatifitas dan prestasi siswa/i juga didukung oleh lingkungan sekolah dan fasilitas. Bangunan sekolah yang reot-reot atau hampir rubuh tentu akan mengganggu aktifitas belajar-mengajar siswa/i dan guru,tentu yang dibutuhkan adalah bangunan sekolah yang kokoh dan kuat meskipun sederhana itu tidak apa. Lingkungan sekolah yang sejuk menjadi dambaan setiap warga sekolah. Di sekolah dapat ditanami bunga-bunga atau pohon-pohon yang dapat membuat suasana sekolah menjadi sejuk dan nyaman. Jika hal tersebut tercapai maka siswa/i akan lebih nyaman,lebih mudah dan lebih bersemangat dalam belajar. Mungkin bukan hanya siswa/i saja tetapi semua warga sekolah. Dengan langkah yang demikian juga bisa membuat siswa/i lebih betah berada di sekolah dan hal ini juga telah membantu dalam menangani masalah global warming.

      Faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi siswa/i adalah kelengkapan fasilitas. Fasilitas di setiap sekolah harus diperlengkapi dengan baik dan dipergunakan secara maksimal. Seperti laboratorium kimia,fisika,bahasa dan komputer,ruang multimedia dan perpustakaan dengan buku-buku yang lengkap dan terbaru. Bisa juga ditambahi dengan fasilitas yang lain yang dapat menunjang prestasi siswa/i seperti gedung olahraga yang luas, pendopo sebagai tempat diskusi para siswa/i atau kelas seni tari maupun musik serta diperlengkapi dengan alat-alat yang lengkap. Kantin sekolah juga dapat mendukung dalam meningkatkan prestasi siswa/i. Sekolah dapat menyediakan kantin yang sehat bagi para siswa/i nya karena dengan demikian dapat memelihara kesehatan semua warga sekolah sehingga dapat terhindar dari penyakit yang dapat mengganggu aktifitas semua warga sekolah. Dan lagi kalau bisa fasilitas sekolah di desa maupun di kota tidak terlalu berbeda agar kesenjangan antara murid di kota dan di desa dapat diminimalisir. Dan fasilitas yang lengkap harus diberikan kepada siswa/i supaya dipergunakan dengan baik dan berikan kepada mereka seorang pembimbing yang handal agar mereka dapat mempergunakan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya tanpa merusak fasilitas itu. Buat apa ada fasilitas tetapi hanya sebagai pajangan saja??

      Jika hanya guru yang diharapkan untuk menghantarkan muridnya menuju sukses tentu itu hal yang sangat mustahil. Hal ini harus didukung oleh kerjasama yang baik antara guru dan orangtua. Tentu dalam mendidik murid,guru memiliki beberapa kendala. Hal tersebut dapat diselesaikan kalau guru dan orangtua dapat bekerjasama dengan baik dan memiliki komunikasi yang lancar. Misalnya bila di sekolah tersebut akan dicanangkan suatu program baru dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut,dapat dilakukan pertemuan antara guru-guru dan orangtua untuk merundingkan hal tersebut dan mencapai kesepakatan. Apalagi jika ada keluhan dari guru akibat ada murid yang sangat nakal. Tentu hal tersebut harus diselesaikan bersama-sama dengan orangtua murid. Guru dapat berkomunikasi dengan orangtua dan melaporkan perihal tingkah laku si anak yang sudah sangat keterlaluan di sekolah. Guru dapat meminta orangtua murid agar dapat mendidik anaknya dengan baik di rumah ataupun di luar lingkungan rumah. Sedangkan guru dapat mendidik murid-murid tersebut dengan baik di sekolah. Sehingga kenakalan murid dapat diminimalisir. Bukan hanya kenakalan saja. Guru juga dapat memberitahukan perihal perkembangan-perkembangan yang dialami murid di sekolah dan prestasi yang dicapainya di sekolah kepada orangtua. Bukan hanya dalam bidang prestasi siswa/i, kemajuan sekolah juga dapat didukung oleh kerjasama yang baik antara para orangtua dan guru-guru maupun kepala sekolah dan staf pegawai lainnya.

      Mata pelajaran merupakan yang utama dan terutama dalam hal ini. Setiap mata pelajaran itu sangat berharga oleh sebab itu mata pelajaran yang sudah diroster harus diajarkan kepada murid dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada yang terlewatkan begitu saja. Agar murid jangan memilah-milah semua mata pelajaran itu. Mana yang menurutnya penting atau tidak karena semua itu adalah penting dan berharga dan jangan sampai diremehkan.

      Tugas dan pekerjaan rumah juga merupakan sebagai pendorong bagi siswa/i untuk tetap berpacu dalam belajar. Dan dengan memberikan tugas dan PR dapat membuat siswa/i tetap mempelajari atau mengulang pelajaran di sekolah sehingga siswa/i tidah mudah lupa akan pelajara sekolahnya. Dengan memberikan tugas kelompok kepada siswa/i dapat meningkatkan rasa persaudaraan,kebersamaan dan solidaritas yang sehat diantara mereka,selain dari materi pelajaran yang dipelajari secara bersama-sama. Dan mungkin sebahagian siswa/i akan lebih senang atau semangat jika selalu mengerjakan tugas bersama-sama dengan temannya. Dan tugas yang diberikan guru kepada siswa/i juga sesuatu yang tidak biasa tetapi sesuatu yang berbeda yang dapat memacu kreatifitas para siswa/i.

      Hubungan antar guru dan siswa/i juga harus dibina dengan baik. Guru harus bisa menjadi sahabat terdekat siswa/i yang selalu tahu bagaimana keadaan sahabatnya atau siswanya. Selalu bersedia menjadi tempat curahan hati siswa/i nya. Dan membina hubungan yang baik ketika dalam proses pembelajaran juga perlu agar siswa/i tidak takut atau segan jika ingin menanyakan pelajaran yang belum diketahuinya kepada gurunya. Dan juga agar semua bakat siswa/i dapat tersalurkan dengan baik tanpa ada hambatan yang menghadang.

      Suatu bentuk kelulusan yang baik menurut saya adalah ketika ujian dilaksanakan setiap sekolah baik itu ujian harian,tengah semester atau akhir semester bukan dalam bentuk pilihan berganda melainkan dalam bentuk isian atau uraian. Karena dalam bentuk ujian pilihan berganda itu tidak bagus karena memudahkan banyak terjadi aksi curang diantara siswa/i demi memperoleh nilai yang bagus meskipun bukan dari hasil jerih payah sendiri. Banyak siswa/i yang mencontek,meminta jawaban dari teman lain tanpa sepengetahuan guru yang mengawas dengan melakukan bahasa isyarat yang hanya diketahui antara para siswa/i sehingga diawasi dengan ketat pun percuma saja. Bentuk ujian kelulusan dengan pilihan berganda akan membuat siswa/i tidak memiliki persiapan untuk ujian tersebut dan menganggap remeh ujian tersebut. Karena dipikir jawabannya sudah tertera disitu dan tinggal pilih saja. Hal tersebut akan melahirkan generasi muda yang menjadi calon koruptor. Generasi yang malas. Sedangkan bentuk ujian kelulusan dengan isian atau uraian mungkin akan membuat siswa memiliki persiapan untuk ujiannya dan belajar dengan giat. Atau guru dapat mengetahui siswa/i tersebut rajin atau tidak dari jawabannya sendiri. Dan bentuk ujian kelulusan itu bukan hanya diujikan dari materi pelajaran saja tetapi siswa/i juga dinilai dari akhlaknya. Itu dapat dilihat dari keseharian siswa/i ketika berada di sekolah. Guru dapat menilai apakah siswa/i tersebut memiliki akhlak yang baik atau tidak. Dan juga dari jumlah kehadiran siswa/i juga harus dinilai. Sehinnga generasi muda Indonesia yang tercipta adalah benar-benar generasi muda yang berbudi pekerti luhur.

      Harapan saya untuk pendidikan Indonesia kedepannya adalah semoga makin lebih baik. Sistem pendidikannya dikaji terus karena tuntutan ilmu pengetahuan semakin perlu ditambah seiring perkembangan zaman dan teknologi. Saya juga berharap agar Ujian Nasional itu tidak harus dihilangkan tetapi janganlah kiranya menjadi suatu penentu kelulusan melainkan hanya sebagai Ujian Akhir Sekolah saja. Karena dari yang kita tahu banyak siswa/i menghalalkan segala cara agar bisa lulus Ujian Nasional meskipun cara yang ditempuhnya tersebut curang. Bukan yang seperti itu yang diinginkan untuk membangun negeri ini. Saya juga berharap guru-guru di Indonesia juga dilindungi jangan malah dipenjarakan. Karena banyak yang kita lihat di berita TV murid melaporkan guru nya atas tindak penganiyayaan yang dilakukan guru tersebut kepadanya. Katanya hal tersebut telah melanggar hak asasi si anak/murid. Saya harap bidang hukum atau pemerintah dapat membedakan mana yang melanggar hak asasi dan yang memang benar-benar kesalahan si anak. Si anak yang tidak mengerjakan tugas atau PR tentu harus di hukum atau bahkan karena melawannya gurunya sekalipun patut dihukum. Tetapi jika hukuman yang diberikan guru kelewatan jangan langsung dipenjara melainkan berikan pengarahan dulu atau nasehat dari atasan guru tersebut. Karena perihal memenjarakan siswa/i telah berdampak buruk. Banyak guru yang ingin menegur siswa/i nya tetapi takut karena nanti takut dilaporin. Hal ini juga telah membuat guru cuek (sebahagian) terhadap siswa/i nya. Sehingga siswa/i tersebut ikut oleh arus perkembangan zaman yang merusak dirinya. Banyak sekarang remaja pelajar yang tidak memiliki moral dan sangat malas. Terkadang para pelajar zaman sekarang perlu disadarkan agar berbudi pekerti luhur bukan hanya dari perkataan saja tetapi sedikit kekerasan karena mereka telah dimanjakan zaman dan perkembangan teknologi yang semakin merusak.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar